Sudah dua minggu lebih masyarakat di Wilayah Pinapan Raya, Kecamatan Pakkat, Kabupaten Humbang Hasundutan mengeluh dengan terputusnya air bersih yang mengalir dari Desa Banuarea.
Masyarakat kembali lagi harus pergi ke sumur galian atau Sumber mata air yang akrab disebut Mata Mual seperti yang dulu lagi. Yang pada sebelumnya masyarakat hanya memutar kran air yang telah terpasang dirumah masing-masing, kini harus pergi mengambil air bersih ke sumur yang dulu sudah lama ditinggalkan.
Adapun penyebab terputusnya air bersih yang bersumber dari gunung pinapan, ialah banyaknya titik longsong di daerah Simtor (Simanullang Toruan) yang hingga memutus pipa air yang selama ini dipergunakan oleh masyarakat di wilayah Pinapan Raya. Hal itu berawal saat terjadinya hujan lebat yang hingga menggenangi lahan pertanian di Desa Karya dan Desa Purba Sianjur kecamatan Pakkat, Kabupaten Humbang Hasundutan Pada 25 September 2018 lalu.
Menurut petugas pengelola air tersebut, Marbun; bahwa waktu untuk memperbaiki pipa yang terputus tersebut bisa memakan waktu hingga dua bulan lebih. Disebabkan suaca yang belakangan ini yang sering datang hujan lebat.
“Melihat cuaca yang hampir tiap hari hujan, ada kemungkinan proses pengembalian air normal lagi atau perbaikan hingga memakan waktu dua bulan lebih” ujar Marbun petugas air bersih tersebut.
Ia juga berharap agar masyarakat tetap bersabar, sebab kendala tersebut bukan sekedar kendala. Sebab yang terjadi saat ini, banyak jalan yang longsor yang membuat petugas kesulitan dalam perawatan pipa tersebu.
“kita juga berharap, agar masyarakat tetap bersabar, melihat cuaca dan juga banyaknya titik longsor di daerah sumber air, sehingga petugas agak kesulitan untuk memproses perbaikanya” pungkas petugas air menutup
Masyarakat kembali lagi harus pergi ke sumur galian atau Sumber mata air yang akrab disebut Mata Mual seperti yang dulu lagi. Yang pada sebelumnya masyarakat hanya memutar kran air yang telah terpasang dirumah masing-masing, kini harus pergi mengambil air bersih ke sumur yang dulu sudah lama ditinggalkan.
Adapun penyebab terputusnya air bersih yang bersumber dari gunung pinapan, ialah banyaknya titik longsong di daerah Simtor (Simanullang Toruan) yang hingga memutus pipa air yang selama ini dipergunakan oleh masyarakat di wilayah Pinapan Raya. Hal itu berawal saat terjadinya hujan lebat yang hingga menggenangi lahan pertanian di Desa Karya dan Desa Purba Sianjur kecamatan Pakkat, Kabupaten Humbang Hasundutan Pada 25 September 2018 lalu.
Menurut petugas pengelola air tersebut, Marbun; bahwa waktu untuk memperbaiki pipa yang terputus tersebut bisa memakan waktu hingga dua bulan lebih. Disebabkan suaca yang belakangan ini yang sering datang hujan lebat.
“Melihat cuaca yang hampir tiap hari hujan, ada kemungkinan proses pengembalian air normal lagi atau perbaikan hingga memakan waktu dua bulan lebih” ujar Marbun petugas air bersih tersebut.
Ia juga berharap agar masyarakat tetap bersabar, sebab kendala tersebut bukan sekedar kendala. Sebab yang terjadi saat ini, banyak jalan yang longsor yang membuat petugas kesulitan dalam perawatan pipa tersebu.
“kita juga berharap, agar masyarakat tetap bersabar, melihat cuaca dan juga banyaknya titik longsor di daerah sumber air, sehingga petugas agak kesulitan untuk memproses perbaikanya” pungkas petugas air menutup
Tidak ada komentar:
Posting Komentar